Marketing dan Sales selalu menjadi perdebatan terkait siapa yang lebih penting, siapa yang mendapat kejayaan dan kontribusi lebih untuk kesuksesan sebuah perusahaan. Secara sederhana, marketing menginformasikan dan menarik prospek ke perusahaan dan produk atau layanan. Sales, di sisi lain, bekerja secara langsung dengan prospek untuk memperkuat nilai solusi perusahaan untuk mengubah prospek menjadi pelanggan.
Konten :
Apa itu Sales ?
Sales merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang mengarah pada penjualan produk atau jasa. Bisnis memiliki organisasi penjualan yang dipecah menjadi tim yang berbeda. Tim sales sering kali ditentukan berdasarkan wilayah tempat mereka menjual, produk atau layanan yang mereka jual, dan target pelanggan.
Apa Itu Marketing ?
Marketing mengacu pada tindakan apa pun yang dilakukan perusahaan untuk menarik audiens ke produk atau layanan perusahaan melalui pesan berkualitas tinggi. Marketing bertujuan untuk memberikan nilai mandiri bagi prospek dan konsumen melalui konten, dengan tujuan jangka panjang untuk menunjukkan nilai produk, memperkuat kesetiaan customer terhadap brand, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.
Perbedaan Marketing dan Sales
Pendekatan
Para marketer mencoba menceritakan sebuah kisah, dalam kata lain storytelling, di mana tenaga sales fokus mengajukan pertanyaan. Seorang marketing bertujuan untuk menghadirkan suatu campaign yang menarik. Mereka berbicara tentang testimonial pelanggan, fokus pada sisi bahagia dan menarik dari produk. Orang-orang sales memiliki satu tujuan dalam pikiran bagaimana memutar tombol kanan setiap individu untuk membeli produk yang para sales jual.
Sedangkan marketer sering bekerja dengan pelanggan yang paling puas, mengumpulkan cerita untuk blog atau posting media sosial, tenaga sales melihat yang kelebihan dan kekurangan dari produk maupun bisnis. Semua keluhan, keberatan, harus dihadapi.
Penarikan vs Pendorongan
Tujuan marketing adalah menarik orang ke arah bisnis. Menggunakan iklan yang menarik, penargetan yang cerdas, menceritakan kisah yang menarik, marketer mencari cara untuk memancing minat dan reaksi. Penjual harus mendorong begitu ada minat sedikit pun.
Secara kepribadian, pekerjaan sales mengubah orang menjadi lebih ramah, mendekati, dan bahkan sedikit keras kepala. Inilah sebabnya mengapa komunikasi antara marketing dan sales terkadang bisa sangat sulit.
Seni vs Sains
Marketing menuntut banyak keterampilan analitik dan presisi. Digital marketing seperti iklan Google dan Facebook memungkinkan pelacakan data yang sangat tepat, itulah sebabnya marketer saat ini harus menjadi analis yang sangat baik.
Baca juga : Apa itu Market Research ?
Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengerjakan data Excel, Google Analytics, dan CRM untuk mengidentifikasi tren dan mengukur keberhasilan. Ada bagian kreatif dari marketing, tetapi banyak yang dialihdayakan ke desainer, editor, dan penulis profesional. Markter menggunakan semakin banyak data untuk mengambil keputusan strategis bahkan di sisi kreatif.
Di sisi lain, penjualan merupakan seni. Setiap panggilan ditempatkan di atas panggung dengan penonton baru dan tindakan harus disesuaikan dengan panggung/penonton untuk memiliki kinerja yang sukses.
Langsung vs Jangka Panjang
Sales ingin sesuatu yang berdampak pada sekarang. Mereka menuntut kecepatan. Dunia mereka dinamis dan mudah beradaptasi dengan perubahan. Keberhasilan mereka bergantung pada tingkat tindakan yang mereka ambil. Dalam kata lain, semakin banyak mereka menelepon, semakin banyak orang yang mereka temui, semakin banyak pesan yang mereka kirim, semakin banyak penjualan yang mungkin mereka dapatkan.
Ini tidak sesuai dengan cara kerja marketing. Marketing campaign yang berorientasi pada jangka pendek memiliki kemungkinan yang kecil untuk berhasil. Untuk marketing campaign yang efektif, diperlukan suatu kesabaran. Ini terlibat dengan pesan yang tepat, mengidentifikasi saluran, waktu dan frekuensi. Setelah semua faktor ini ditujukan dengan baik, satu eksekusi strategi marketing yang berhasil dapat memberi dampak yang positif pada seluruh siklus penjualan.
Menghasilkan vs Mengonversi
Peran marketing dalam siklus ini adalah untuk menghasilkan prospek. Ini melibatkan membuat orang menelepon bisnis, meminta informasi, mengisi formulir, menulis email.
Terkadang tenaga penjualan datang dengan argumen bahwa marketing tidak melakukan pekerjaan dengan baik dalam mengubah prospek menjadi pelanggan yang membayar.
Mereka akan menyalahkan prospek yang mereka dapatkan karena tidak tertarik, tidak cukup memenuhi syarat, tetapi ini menjadi tanggung jawab staf penjualan.
Membuat orang bersemangat dan memenuhi syarat untuk membeli produk lebih merupakan pekerjaan penjualan, daripada marketing. Seorang maketer hanya bisa mendapatkan prospek dengan tingkat minat tertentu. Untuk mendorong tindakan segera, ada kebutuhan tenaga penjualan yang bekerja.
Untuk menciptakan kemitraan yang kohesif antara pemasaran dan penjualan, kita perlu memahami elemen inti dari setiap departemen.
Proses
Rencana marketing maupun sales, keduanya akan menyertakan detail mengenai sejarah perusahaan serta tujuan dan inisiatif menyeluruhnya. Kemudian rencana tersebut menyelami aspek rencana yang spesifik untuk setiap departemen.
Rencana marketing menjabarkan apa produk itu, harganya, kepada siapa akan dijual, dan di mana akan dijual. Ini juga dikenal sebagai Marketing 4P : produk, harga, tempat, dan promosi. Sasaran ditetapkan, saluran marketing dipilih, dan anggaran dibuat untuk campaign yang direncanakan oleh tim marketing.
Rencana penjualan mencakup rincian tentang proses penjualan, struktur tim, target pasar, dan tujuan. Ditambah lagi dengan rencana penjualan yang menguraikan strategi secara tindakan, alat, dan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai target ini.
Sasaran
Apa tujuan utama yang ditetapkan marketing dan penjualan? Kedua departemen memiliki fokus utama untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Tujuan utama marketing adalah untuk melihat gambaran besar dan mempromosikan perusahaan, produk atau layanan, dan merek. Departemen pemasaran bertanggung jawab untuk menentukan harga produk dan mengkomunikasikan bagaimana produk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dan tujuannya sering kali bersifat jangka panjang karena kampanye dapat berlangsung selama berbulan-bulan.
Untuk penjualan, fokusnya adalah mencapai target kuota dan volume penjualan dan cenderung berjangka pendek. Sasaran penjualan sering diukur dari bulan ke bulan. Target ditentukan, dan manajemen penjualan menghitung berapa banyak departemen, tim, dan tenaga penjualan individu mereka perlu menjual untuk memenuhi tujuan menyeluruh.
Tools
Database CRM adalah alat yang dapat digunakan oleh penjualan, marketing, dan perusahaan secara keseluruhan. Basis data membantu semua departemen mengelola hubungan dengan kontak, terlepas dari tahap siklus hidup pelanggan mana mereka berada.
Media sosial juga dapat dimanfaatkan oleh kedua unit bisnis tersebut. Untuk marketing, media sosial dapat digunakan untuk mempromosikan konten dan untuk penjualan, dapat digunakan sebagai bagian dari strategi penjualan sosial.
Plus, ada alat yang khusus untuk setiap departemen.
Tools Marketing
- Search Engine Optimization (SEO)
- Pengoptimalan Tingkat Konversi (CRO)
- Alat manajemen proyek
- Perangkat lunak pelaporan data
- Alat pembuatan konten
Tools Sales
- Aplikasi rapat
- Alat dokumen
- Perangkat lunak faktur
- Alat manajemen email
- Perangkat lunak manajemen inventaris dan pesanan
Strategi
Marketing
Strategi marketing cenderung didasarkan pada pengumpulan informasi tentang audiens yang ditargetkan untuk melihat apa yang berhasil dan tidak. Setelah tim pemasaran mengetahui siapa yang akan ditargetkan dengan marketing campaign tertentu.
Tim marketing dapat mengambil pendekatan strategis yang berbeda tergantung pada jenis campaign dan pelanggan yang mereka targetkan. Strategi marketing yang umum meliputi:
- Internet marketing
- Content marketing
- SEO
- Media Sosial marketing
- Video marketing
Baca juga : Apa Saja Jenis Digital Marketing ?
Sales
Strategi sales didasarkan pada hubungan dengan pelanggan potensial, berkomunikasi dan mendengarkan pelanggan, kemudian mengubahnya menjadi pelanggan yang membayar.
Mirip dengan strategi marketing, metode penjualan dapat bervariasi tergantung pada industri, produk, pasar, dan target pelanggannya. Beberapa metodologi penjualan yang paling populer adalah:
- Solution Selling
- Inbound Sales
- Outbound Sales
- Target Selling
- Sandler System
Masing-masing strategi penjualan membantu pembeli untuk memecahkan masalah, mencapai tujuan, atau memenuhi kebutuhan.